Alasan Remaja 15 – 20 Tahun Lalu Lebih Keren Daripada Sekarang ( Part 1)
Sering kali kita mendengar atau membaca berita tentang anak-anak muda
zaman sekarang yang terlibat dengan hal-hal negatif seperti tawuran
antar sekolah, putus sekolah, narkoba dan putus sekolah, dan masih
banyak lagi lainnya.
Masuknya budaya barat dan penggunaan gadget
serta sosial media secara berlebihan telah ikut mempengaruhi sikap para
pemuda di zaman sekarang.
Di zaman teknologi yang serba canggih seperti sekarang, para remaja sepertinya sudah merasakan telah menjadi generasi. Ada banyak tren baru untuk hang out, pacaran, eksis di pergaulan atau sekedar mencari hiburan.
Di zaman teknologi yang serba canggih seperti sekarang, para remaja sepertinya sudah merasakan telah menjadi generasi. Ada banyak tren baru untuk hang out, pacaran, eksis di pergaulan atau sekedar mencari hiburan.
Namun jangan salah. Ternyata ada banyak hal lebih keren yang
dialami para remaja 15-20 tahun lalu. Hal-hal keren ini bisa membuat
para remaja zaman sekarang menjadi iri, Bahkan di internet pernah saya
membaca komentar para remaja dalam sebuah postingan : “I hate my generation”, “Kenapa
gue gak tumbuh dewasa di era yang lebih asyik?”, “ABG sekarang serem
banget!”, "Sumpah anak Jaman Sekarang, aneh-aneh" dsb.
Anyway, setiap zaman pasti punya hal-hal asyik tersendiri. Berikut
ini saya akan mencoba mengungkapkan hal-hal terkeren yang dialamin para remaja 15-20 tahun lalu. Bisa
jadi inspirasi buat para remaja sekarang atau jadi bahan nostaligia buat
kalian yang sudah jadi orang dewasa:
1. Acara musik di TV
Acara musik saat ini hampir ada di setiap stasiun
televisi. Sayangnya, acara musik sekarang tidak seperti dulu yang
memiliki ciri khasnya masing-masing. Dan parahnya lagi, acara musik
sekarang tidak dibedakan mana untuk anak-anak dan mana untuk dewasa.
Penyanyi anak-anak malah lebih sering tampil di acara musik dewasa, lirik-lirik lagunya pun cenderung ke arah dewasa, tidak sesuai dengan usianya.
Penyanyi anak-anak malah lebih sering tampil di acara musik dewasa, lirik-lirik lagunya pun cenderung ke arah dewasa, tidak sesuai dengan usianya.
Dulu kita punya MTV Indonesia yang menayangkan video musik berkualitas
dari para musisi hebat dan acara-acara seru di TV. Para VJ nya juga
cantik, smart, dan terkenal di kancah internasional seperti Nadya
Hutagalung, Nirina Zubir, Sarah Sechan, Jamie Aditya, dll.
Acara musik jaman dulu asik-asik! Musiknya dipilih dengan bener, yang gak gitu terkenal tapi bagus juga diangkat. Terus pembawa acaranya juga lucu-lucu, gak maksa lucu kayak sekarang.
Nah, dibandingkan jaman dulu sekarang kita punya ini:
2. Lagu-lagu lebih bermutu,manis dan romantis
Musik Indonesia sedari awal sudah sangat bermutu. Komposer-komposer Indonesia seperti WR Supratman sangat patut mendapat tempat di Musik kita. Coba saja dengarkan lagu-lagu nasional kita seperti Indonesia Raya
dengan lagu-lagu nasional negara-negara lainnya, terdengar lebih kan
secara mutu.
Selain itu lagu-lagu anak pada waktu kita kecil pun selain memiliki lirik yang
mendidik juga memiliki melodi yang baik. Pencipta lagu anak-anak seperti
Ibu Sud, AT Mahmud, Pak Kasur, dll.
Coba bandingkan melodi lagu "Pergi Belajar" atau lebih dikenal dengan
liriknya "Oh Ibu dan ayah selamat pagi" ciptaan Ibu Sud dengan lagu
anak-anak berbahasa Inggris seperti "Twinkle-twinkle", "Old McDonald",
"BINGO". Perbedaannya lagunya Ibu Sud mengajarkan moral, sementara lagu-lagu yang
tingkatnya lebih internasional hanya mengajarkan melodi.
Saat memasuki masa komersialisasi pun, saya kira Indonesia sangat maju
untuk lagu anak-anak komersil. Penyanyi-penyanyi anak seperti Melisa,
Enno Lerian, Bondan Prakoso, Agnes Monica, Trio Kwek-kwek, dll.
Para remaja pada era itu juga biasa mendengarkan lagu-lagu pop yang manis dan romantis. Contohnya seperti Coldplay “The Scientist”, Sixpence None the Richer “Kiss Me”, Natalie Imbruglia “Torn”, Westlife “Flying Without Wings”, The Corrs “So Young”, dll. Bahkan lagu-lagu tersebut masih enak didengarkan sampai sekarang.
Nah, sekarang kita punya:
3. Sinetron zaman dulu lebih sederhana dan mengajarkan nilai moral
Indonesia pernah punya beberapa serial di TV swasta yang yang
ngebahas kehidupan masyarakat Indonesia dengan nyata dan jenaka.
Karakter yang ditampilin gak mengada-ngada dan mudah ditemui di
masyarakat sekitar. Aktingnya juga sewajarnya gak dilebih-lebihin. Aktor
yang main juga gak harus cantik atau ganteng, yang penting bisa
nampilin orang Indonesia.
Nah, kita selalu nungguin nih acara yang kayak gini buat ditonton. Soalnya selain bisa jadi hiburan, kualitasnya juga tetap bermutu.
Masih ingat Sinetron si Doel Anak Sekolahan ? Sinetron yang mengajarkan nilai-nilai budaya dan pentingnya pendidikan apabila ingin berhasil dan sukses. Atau Sinetron Keluarga Cemara yang mengajarkan nilai-nilai kebaikan dari sebuah keluarga yang harmonis.
Nah, kita selalu nungguin nih acara yang kayak gini buat ditonton. Soalnya selain bisa jadi hiburan, kualitasnya juga tetap bermutu.
Masih ingat Sinetron si Doel Anak Sekolahan ? Sinetron yang mengajarkan nilai-nilai budaya dan pentingnya pendidikan apabila ingin berhasil dan sukses. Atau Sinetron Keluarga Cemara yang mengajarkan nilai-nilai kebaikan dari sebuah keluarga yang harmonis.
Sekarang kita punya ini:
Bahkan yang Plagiatpun ada :
Lanjut Ke PART 2
Alasan Remaja 15 – 20 Tahun Lalu Lebih Keren Daripada Sekarang ( Part 1)
Reviewed by Dani
on
21:59:00
Rating: