Seputar Fenomena SELFIE
GueDhani- Selfie adalah singkatan dari Self Potrait, yang
artinya foto yang di ambil oleh diri sendiri. Foto Selfie merupakan foto hasil jepretan sendiri menggunakan kamera
ponsel atau webcam, baik foto sendiri atau orang banyak. Fenomena selfie telah
menjadi perbincangan akhir-akhir ini, hal ini berkembang seiring dengan
menjamurnya smartphone serta gadget yang mendukung fasilitas selfie.
Nah tapi saya tidak akan membahas mengenai sejarah panjang
selfie tapi saya akan membahas bagaimana selfie itu sendiri. Baga para selfimania
(sebutan untuk kaum yang suka selfie) yang namanya selfie sebagian besar haruslah
diupload ke Medsos (baik itu Twitter,
Facebook, Instagram, Path, dll). Nah yang menjadi persoalan adalah ini Yang
namanya selfie juga nggak bisa disalahin, semua punya hak. Kita tidak punya hak
buat melarang orang lain untuk tidak
melakukan aktifitas selfienya.
Tapi sebagai sesama Muslim kita punya hak untuk
saling mengingatkan "Intinya masalahnya adalah niat, balik lagi ke niat
untuk selfie” memang ini bahasan niat, dan tiada yang mengetahuinya hati kita kecuali
diri sendiri dan Allah. Bila kita berfoto selfie lalu takjub dengan hasil foto
itu, bahkan mencari-cari pose terbaik dengan foto itu, lalu mengagumi hasilnya,
mengagumi diri sendiri, maka khawatir itu termasuk UJUB dan Riya.
Seseorang yang melakukan selfie itu tergantung niat yang
berujung pada narsisme. Orang yang narsis memiliki tendensi mempunyai penyakit
hati. Tak ayal jika Banyak ahli psikologi dan bahasan-bahasan tentang kejiwaan
telah memperingatkan hal ini. Hasil penelitian Gwendolyn Seidman, associate
professor di Albright College, menunjukkan
bahwa baik narsisme dan self-objectification (kecenderungan takjub pada diri
sendiri) terkait dengan menghabiskan waktu lebih banyak di media sosial, juga
kekerapan mengedit foto. Mengunggah foto selfie secara sering juga berhubungan
dengan tingginya tingkat narsisme dan kecenderungan psikopat.
(Dikutip dari https:www.psychologytoday.com/blog/close-encounters/201501/are-selfies-sign-
narcissism-and-psychopathy)
Director Media Psychology Research Centre, Dr. Pamela
Rutledge dalam pertemuannya bahkan mengatakan “Berkaca dan memotret diri
sendiri atauselfie adalah dua hal yang berbeda. Dengan mematut diri di depan
kaca menimbulkan pergerakan yang nyata, sedangkan selfie lebih kepada imaji
yang Anda ciptakan sendiri demi mendapatkan perhatian dari orang lain. Hal yang
demikian menunjukkan seseorang yang kesepian, butuh pengakuan, selalu ingin
menjadi pusat perhatian dan biasanya tidak terlalu pintar.”
Serta dari sisi kejiwaan seseorang sebuah kisah yunani kuno
mengatakan bahwa seorang yang bernama Narcissus yang amat terobsesi dengan
dirinya sendiri dan selalu kagum dengan wajah dan tubuhnya ini senantiasa
bercermin dan kagum dengan pantulan imaji dirinya sendiri di air, lama kelamaan
jatuh tercebur dan mati karenanya. Perilaku narsis inilah yang menjadi bahaya
tatkala melakukan selfie.
Seputar Fenomena SELFIE
Reviewed by Dani
on
20:57:00
Rating: