Manusia Rentan Paham Isis

Saat ini sangat ramai orang membahas tentang paham radikal, BNPT lagi sibuk-sibuknya menangkap orang yang terduga isis. Tapi pada dasarnya  masalah terorisme ini tidak hanya dapat ditanggulangi dari ujungnya saja kita pun harus mengetahui mengapa seseorang itu mengikuti paham radikal.

Paham radikal setiap waktu bisa muncul dengan nama yang berbeda, Mahasiswalah salah satu target yang patut diwaspadai. Mahasiswa merupakan kelompok yang lebih rentan terkena paham radikalisme sebab mereka memiliki  rasa ingin tahu yang tinggi serta mereka masih dalam proses mencari kebenaran.

Tidak hanya itu Masyarakat miskin juga merupakan target yang empuk buat mereka rekrut. Dengan banyaknya masalah keuangan para kelompok liberialis ini memberikan harpan  dengan iming-iming menawarkan uang sejumlah Rp20 juta dan perjalanan umrah agar mereka ikut bergabung. Untuk mengatasi  ini tentu akar permasalahan berupa pengentasan kemiskinan, membuka lapangan kerja yang harus diprioritaskan. Termasuk akses pendidikan setinggi-tingginya bagi masyarakat gol bawah.

Salah satu fakta yang mengejutkan bahwa salah satu warga negara Indonesia yang lagi kuliah di turki dan bergabung isis di irak merupakan orang yang berlatar belang eksakta, orang itu pernah mewakili indonesia mengikuti Olimpiade Fisika Nasional. Jadi menurut perkiraan kecenderungan eksakta dengan pola pikir ke arah seni atau kaya imajinasi (kreatif) dan memiliki pengetahuan agama minim menjadi objek selanjutnya yang gampang sekali direkrut kelompok radikal, karena pandangan mereka yang cenderung hitam putih. Jadi istilahnya mudah dicuci otaknya (brainwash). Sementara pola pikir seni (kreatif) cenderung mempunyai pendekatan yang indah dan lembut terhadap sang Khaliq.

Sumber refernsi : KOMPASANIA